Meningkatkan Kualitas Produk dengan Quality Control yang Tepat

Meningkatkan Kualitas Produk dengan Quality Control yang Tepat

Quality control adalah suatu metode yang digunakan dalam pengendalian kualitas produk atau layanan yang dihasilkan oleh perusahaan.

Tugas quality control adalah untuk memastikan bahwa produk atau layanan yang dihasilkan telah memenuhi standar yang ditetapkan.

Cara melakukannya adalah dengan menguji produk atau layanan secara rutin dan memperbaiki cacat atau kekurangan-kekurangan yang ditemukan.

Penerapan quality control yang baik dapat membantu meningkatkan kualitas produk sekaligus meningkatkan kepuasan pelanggan.

Ulasan kali ini akan membahas lengkap tentang quality control, apa saja prinsip-prinsipnya dan bagaimana cara penerapannya dalam bisnis. Yuk, disimak sampai tuntas!

Prinsip-Prinsip Quality Control

theconstructor.org

Dalam menerapkan quality control, perusahaan tidak boleh terlepas dari prinsip-prinsip di bawah ini:

1. Kesesuaian

Produk harus memenuhi persyaratan dan spesifikasi yang telah ditentukan, terutama harus bisa menyesuaikan dengan ekspektasi konsumen.

2. Pengendalian Proses

Quality control harus dilandasi pengendalian proses yang ketat. Hal ini harus diterapkan untuk memastikan bahwa produk diproduksi dengan proses yang konsisten.

Proses yang berjalan secara tidak konsisten akan menghasilkan kualitas produk yang juga tidak konsisten.

3. Pemeriksaan

Produk harus diperiksa secara berkala untuk memastikan bahwa kualitasnya memenuhi persyaratan. Apabila ditemukan produk cacat, maka harus segera ditelusuri sumber masalahnya.

4. Perbaikan Berkelanjutan

Perbaikan terus menerus adalah salah satu prinsip penting dalam quality control. Perbaikan kualitas produk, proses produksi, sampai kualitas tenaga kerja akan membuat perusahaan mampu bertahan dalam persaingan bisnis.

5. Keterlibatan Karyawan

Mulai dari manajemen sampai tenaga kerja paling bawah harus terlibat dalam proses quality control dan didorong untuk memberikan masukan tentang cara meningkatkan kualitas produk.

Untuk meningkatkan kapasitas, para karyawan juga harus diberi pelatihan dan pengembangan yang diperlukan agar bisa memahami proses quality control.

6. Keterbukaan dan Transparansi

Informasi tentang kualitas produk dan proses produksi harus tersedia dan mudah diakses oleh karyawan maupun pelanggan.

Menerapkan Quality Control dalam Produksi

canva.com

Terdapat beberapa alat ukur yang dapat dipakai dalam menerapkan quality control, di antaranya sebagai berikut:

  1. Chart Control, digunakan untuk mengukur titik-titik data dan membandingkannya dengan batas kontrol atas dan bawah.
  2. Histogram, yang akan membantu mengukur distribusi frekuensi data dan membuat kategori data berdasarkan kelompok-kelompok yang sejenis.
  3. Check Sheet, digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara mencatat informasi yang terkait dengan produk atau proses yang sedang dianalisa.
  4. Pareto Chart, yang berdasarkan prinsip 80 – 20 dan dipakai untuk memperlihatkan faktor-faktor apa yang paling signifikan dalam menghasilkan kualitas, sehingga mayoritas upaya bisa difokuskan ke sana.
  5. Scatter Diagram atau Diagram Pencar, digunakan untuk menunjukkan hubungan antara dua variabel dan membantu menemukan penyebab cacat atau masalah pada produk.
  6. Cause and Effect Diagram yang juga dikenal sebagai diagram Ishikawa atau fish bone diagram, digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas produk atau proses.
  7. Stratifikasi atau Flow Chart, dipakai untuk menganalisa volume data dalam jumlah besar dengan cara membagi data-data sejenis ke dalam kelompok-kelompok kecil yang disebut strata.

Penerapan alat ukur quality control sebagai sarana peningkatan kualitas produk, dibagi dalam tahapan-tahapan di bawah ini:

Perumusan Quality Control

fakhrurrojihasan.wordpress.com

Walau dalam prosesnya penerapan quality control akan melibatkan seluruh jenjang karyawan, namun untuk merumuskan memerlukan tim khusus dengan kemampuan-kemampuan spesifik.

Inspeksi Produk

Inspeksi produk dilakukan dengan memeriksa setiap produk yang dihasilkan, dengan tujuan untuk memastikan bahwa setiap produk lengkap dan sesuai spesifikasi yang ditetapkan.

Pengujian Produk

Selain inspeksi, pengujian produk juga harus dilakukan dengan menguji setiap produk yang dihasilkan oleh perusahaan untuk memastikan bahwa produk tersebut memenuhi standar quality control.

Tindakan Perbaikan

Apabila ditemukan kekurangan, masalah atau cacat pada produk, segera lakukan tindakan perbaikan sebelum produk diterima konsumen.

Jika konsumen terlanjur menerima produk cacat atau tidak sesuai spesifikasi, segera ganti produk tersebut dan temukan penyebabnya dalam rantai proses produksi.

Audit Kualitas

Audit kualitas dilakukan untuk memeriksa proses produksi dari awal hingga akhir. Audit kualitas dapat dilakukan oleh internal perusahaan maupun oleh pihak ketiga.

Tujuannya adalah untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan, kualitas proses produksi, serta kualitas penerapan quality control telah sesuai dengan yang diharapkan.

Membangun Budaya Quality Control

koinworks.com

Mengingat betapa pentingnya peran quality control, maka perusahaan harus berupaya untuk membangun budaya yang dapat membuat penerapannya menjadi maksimal.

Di bawah ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk membangun budaya tersebut:

Membangun Kesadaran (Awareness)

Untuk membangun budaya yang kuat, seluruh manajemen dan karyawan harus bersama membangun kesadaran akan pentingnya quality control dalam mencapai tujuan perusahaan.

Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan pelatihan, workshop, atau seminar tentang pentingnya quality control dan bagaimana dampak penerapannya terhadap kemajuan perusahaan.

Membuat Komitmen Bersama

Perlu dibuat adanya komitmen bersama untuk membangun budaya yang kuat. Pimpinan harus mampu mengingatkan dan memotivasi komitmen tersebut dalam setiap kesempatan.

Bisa juga dengan membuat berbagai hiasan dinding berisi motivasi-motivasi menjalankan komitmen untuk membudayakan quality control.

Mengembangkan Standar Operasional Prosedur

Komitmen harus diikat salah satunya dengan cara membuat sistem atau standar operasional prosedur (SOP), yang akan mengikat seluruh anggota perusahaan untuk mematuhinya.

Dokumen SOP harus dimiliki oleh masing-masing anggota perusahaan agar bisa dijadikan acuan dan diikuti penerapannya.

Melakukan Audit Internal secara Rutin

Audit internal secara rutin dapat membantu dalam memastikan bahwa SOP yang telah ditetapkan diikuti dengan benar.

Memberikan Reward dan Pengakuan

Berikanlah reward dan pengakuan kepada anggota perusahaan yang berkontribusi aktif dalam membangun budaya quality control yang kuat.

Sumber:

– “An empirical study on the functions of quality control in supply chain management” oleh Sheng-Jung Hsu, Shang-Pao Yeh, dan Chun-Hung Wu, yang diterbitkan dalam Total Quality Management & Business Excellence, Volume 26, Issue 9-10, 2015.

– “The Role of Quality Control in the Production Process” oleh Chunyan Zhou, Jianmin Liu, dan Yanbo Wang, yang diterbitkan dalam Proceedings of the 2016 International Conference on Social Science and Technology Education, 2016.

– “Quality Control in the Food Industry: Role of the Microbiologist” oleh N. Shah, yang diterbitkan dalam Journal of Applied Microbiology, Volume 90, Issue S1, 2001.

– “Quality Control in Manufacturing” oleh Robert D. Hahn, yang diterbitkan dalam Journal of Economic Perspectives, Volume 5, Issue 1, 1991.

– “Statistical Quality Control” oleh W. Edwards Deming, yang diterbitkan dalam Industrial Quality Control, Volume 2, Issue 1, 1945.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

en_USEN