Dalam rangka meningkatkan mutu dan produktivitas perusahaan, metode manajemen bernama Six Sigma dapat menjadi senjata rahasia yang tepat untuk digunakan.
Penerapan six sigma pada perusahaan telah dikembangkan sejak awal tahun 1980-an. Penggunaannya kini telah meliputi banyak industri, dari manufaktur sampai otomotif.
Tapi apa sih arti dari six sigma, apa saja tujuan dan metodologinya, serta bagaimana tantangan dan hambatan dalam penerapannya?
Bagi Anda yang ingin tahu lebih dalam, ulasan kali ini akan membahasnya secara lengkap. Silakan disimak sampai selesai.
Tujuan Penerapan Six Sigma dalam Manajemen Perusahaan
conformance1.com
Sebelum six sigma diterapkan dalam manajemen bisnis maupun manajemen SDM perusahaan, terlebih dahulu perlu diketahui tujuan dari penerapannya.
Terdapat 3 hal yang menjadi tujuan penerapan six sigma, ketiganya yaitu:
1. Menghilangkan Cacat Produksi
Salah satu tujuan utama dari penerapan six sigma adalah menghilangkan cacat dalam produksi, karena hal itu bisa berdampak besar pada kualitas produk akhir dan kepuasan pelanggan.
Jadi six sigma akan memfokuskan pada identifikasi dan penghapusan sumber cacat, yang biasanya terjadi akibat proses produksi yang bervariasi.
Dengan menggunakan analisa data dan instrumen statistik, tim six sigma dapat menemukan akar penyebab cacat dan menerapkan solusi yang efektif untuk memperbaikinya.
2. Memangkas Waktu Pembuatan Produk
Selain menghilangkan cacat produksi, six sigma juga memiliki tujuan untuk memangkas waktu yang diperlukan dalam proses pembuatan produk.
Waktu produksi yang terlalu lama bisa disebabkan oleh inefisiensi dalam rantai produksi, seperti waktu tunggu yang tidak perlu, proses yang berulang, atau distribusi tugas yang kurang optimal.
Karena itulah perusahaan harus mengidentifikasi langkah-langkah yang tidak memberikan nilai tambah dalam proses produksi dan menghilangkannya.
Penerapan prinsip six sigma akan terfokus pada proses eliminasi pemborosan waktu dan sumber daya perusahaan. Hasilnya adalah proses yang lebih efisien dan waktu produksi yang lebih cepat.
3. Meminimalisasi Biaya
Tujuan ketiga dari penerapan six sigma adalah meminimalisasi biaya produksi dan biaya operasional. Keduanya seringkali membengkak akibat inefisiensi dalam proses produksi.
Inefisiensi juga rentan menimbulkan cacat yang memerlukan perbaikan, dan waktu tunggu yang tidak bisa direncanakan.
Dengan menggunakan pendekatan six sigma, perusahaan dapat menurunkan biaya produksi melalui pengurangan kesalahan, penghematan waktu, dan penggunaan sumber daya yang lebih efisien.
Metodologi Six Sigma Dalam Meningkatkan Proses Bisnis
accurate.id
Konsep six sigma merujuk pada metodologi kontrol kualitas yang mengambil pendekatan sistematis untuk meningkatkan setiap detil proses bisnis.
Dinamakan six sigma karena istilah sigma mengacu pada satu standar deviasi (penyimpangan) dalam satu set data.
Jadi makna dari konsep ini adalah, keenam deviasi tersebut harus sudah terjadi sebelum proses menghasilkan produk atau hasil yang cacat.
Ketika suatu proses berhasil memenuhi six sigma, maka proses tersebut mencapai titik di mana hanya terjadi 3,4 kesalahan per satu juta kejadian proses.
Tentu hal itu merupakan standar yang sangat tinggi untuk dicapai. Namun six sigma menyediakan berbagai instrumen yang memungkinkan bisnis untuk mencapainya.
Apa saja yang menjadi instrumen dalam menerapkan six sigma? Rinciannya adalah sebagai berikut:
DMAIC
DMAIC merupakan singkatan dari Define, Measure, Analyze, Improve dan Control. Define adalah proses untuk mendefinisikan kebutuhan customer, tujuan proyek, serta masalah yang menyertainya.
Sedangkan measure adalah proses untuk mengukur kinerja yang telah dicapai sampai saat ini, kemudian dilanjutkan dengan analyze, untuk menganalisa data-data penyebab cacat produksi.
Kemudian dilakukan proses improve untuk menjalankan solusi yang dapat menghilangkan penyebab cacat. Terakhir adalah control, yang diperlukan untuk memantau proses dan memastikan hasil.
DMADV
Sedikit berbeda dengan DMAIC, instrumen DMADV tidak melakukan proses improve dan control, melainkan design dan verify.
Design artinya merancang proses atau produk yang dapat memenuhi standar kualitas, sedangkan verify adalah melakukan uji coba design dan memastikan kinerjanya dapat berjalan sesuai harapan.
Kolaborasi Tim dalam Membantu Suksesnya Six Sigma
istockphoto.com
Kesuksesan penerapan six sigma sangat bergantung pada kolaborasi efektif antar anggota tim yang terdiri dari berbagai peran dan latar belakang berbeda.
Dalam setiap proyek atau pekerjaan, keterlibatan individu dari berbagai level manajemen, mulai dari manajer proyek, analis data, hingga tenaga ahli, sangatlah penting.
Kolaborasi ini memungkinkan identifikasi masalah, analisa mendalam, serta perumusan solusi yang lebih komprehensif, karena setiap peran akan membawa perspektif dan keahlian unik masing-masing.
Dengan berkolaborasi, tim dapat menyelaraskan tujuan, membagi tanggung jawab, dan mengoptimalkan proses untuk mencapai hasil yang maksimal.
Tantangan dan Hambatan dalam Implementasi Six Sigma
corporatefinanceinstitute.com
Walau merupakan konsep manajemen yang ideal, penerapan six sigma pada perusahaan tetap menghadapi berbagai tantangan dan hambatan.
Beberapa di antaranya meliputi:
1. Kurangnya Pemahaman dan Komitmen Manajemen
Tantangan terbesar penerapan six sigma adalah kurangnya pemahaman atau dukungan dari manajemen dan pimpinan perusahaan.
Kekurangan ini mengakibatkan tidak adanya dukungan terhadap perubahan budaya dan sumber daya yang diperlukan.
2. Resistensi Terhadap Perubahan
Penerapan six sigma seringkali menimbulkan resistensi dari karyawan, terutama jika mereka merasa penerapannya akan mengancam posisi atau rutinitas mereka.
Budaya organisasi yang tidak mendukung perbaikan berkelanjutan, juga dapat menjadi penghambat besar dalam implementasi six sigma.
3. Keterbatasan Sumber Daya
Perusahaan yang tidak siap untuk mengalokasikan sumber daya, dapat menghadapi hambatan dalam menerapkan program six sigma secara efektif.
Jika Anda tertarik untuk mengetahui penggunaan six sigma dalam manajemen, jangan ragu untuk menghubungi Sales Representative Chemindo Interbuana di (021) 5818570 atau email ke sales@chemindo.com untuk mendapatkan informasi lebih lengkap.
Sumber: