Industri plastik telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Berbagai material telah dikembangkan dan disempurnakan, guna menghasilkan produk terbaik.
Salah satu material yang cukup dikenal dalam industri plastik di Indonesia, adalah Thermoplastic Elastomer (TPE).
Terutama dalam industri plastik 2023, thermoplastik elastomer telah menjadi fokus utama pengembangan material yang inovatif.
Dalam artikel ini, akan dibahas berbagai inovasi terbaru seputar pengembangan TPE dan bagaimana sifat-sifat unggulnya turut mendorong inovasi di berbagai sektor industri lain.
Sifat-sifat Unggul TPE yang Mendorong Inovasi
wikipedia.org
Thermoplastik Elastomer atau biasa disingkat menjadi TPE, adalah kelompok polimer yang memiliki sifat elastisitas karet tradisional namun dapat diproses layaknya material plastik.
Sifat tersebut memungkinkan industri untuk memanfaatkan kelebihan elastomer dan plastik dalam satu bahan.
TPE menonjol karena sifat-sifatnya yang unggul. Kelembutan, fleksibilitas, dan daya tahan terhadap suhu ekstrem membuatnya ideal untuk diterapkan pada berbagai aplikasi.
Seiring berjalannya waktu, pengembangan TPE telah menunjukkan hasil yang signifikan. Awalnya hanya digunakan dalam aplikasi terbatas, kini TPE cocok untuk berbagai macam industri.
Dari industri otomotif hingga produk konsumen, pengaplikasian thermoplastik elastomer sudah menjadi hal yang umum.
Perkembangannya meningkat seiring waktu dan menciptakan potensi inovasi lebih lanjut. Inovasi dalam pengembangan material ini terus mendorong pemanfaatan maksimal dari TPE.
Jenis-jenis Thermoplastik Elastomer yang Sedang Berkembang
rubberassociation.ca
Berbagai jenis TPE terus dikembangkan, masing-masing dengan karakteristik uniknya. Terdapat berbagai jenis thermoplastic elastomer yang memiliki karakteristik unik.
Berikut adalah penjelasan singkat mengenai enam jenis TPE yang umum digunakan:
1. Termoplastik Styrene / Styrenic Block Copolymers (TPS atau TPE-S)
TPS atau TPE-S memiliki sifat elastisitas yang sangat baik dan kekuatan tarik yang tinggi. Biasanya digunakan dalam pembuatan pegangan ergonomis, mainan anak-anak, dan komponen otomotif.
2. Termoplastik Olefin / Thermoplastic Polyolefin (TPO atau TPE-O)
Senyawa ini dikenal dengan ketahanannya terhadap suhu ekstrem, membuatnya ideal untuk diaplikasikan pada sektor otomotif.
Dalam industri otomotif, thermoplastic polyolefin sering dipakai sebagai bahan untuk membuat trim interior, panel, dan komponen eksterior mobil.
3. Termoplastik Polyurethane (TPU atau TPE-U)
Jenis ini menonjol dengan kelenturan dan ketahanan aus yang tinggi. Biasa digunakan sebagai bahan baku sepatu sport, serta berbagai peralatan olahraga.
Sifatnya yang mirip karet membuat TPU cocok dijadikan selongsong telepon, selang, tabung, dan produk-produk lain yang memerlukan fleksibilitas tinggi serta ketahanan terhadap abrasi.
4. Thermoplastic Polyamides (TPA)
TPA memiliki ketahanan terhadap suhu tinggi dan tahan terhadap pelumas dan bahan kimia tertentu. Aplikasinya melibatkan pembuatan selang industri, kulit kabel, bantalan, dan roda gigi.
5. Termoplastik Vulcanizate (TPV)
Senyawa ini merupakan material lanjutan dari termoplastik olefin (TPO), yang menggabungkan sifat elastisitas karet vulkanisasi dengan kemudahan proses termoplastik.
Penggunaan TPV biasanya untuk membuat tutup roda mobil, pegangan alat listrik, dan aplikasi otomotif lainnya.
6. Termoplastik Copolyester (TPC)
Kekuatan dan ketahanan panas dari senyawa ini bisa mencapai 140 derajat Celcius. Hal itu membuatnya cocok untuk aplikasi yang memerlukan ketahanan terhadap panas tinggi.
Beberapa contoh pengaplikasiannya yaitu untuk membuat selang medis, peralatan rumah tangga, dan komponen kendaraan.
Jenis-jenis TPE tersebut memberikan banyak pilihan bagi industri untuk memenuhi kebutuhan aplikasi yang spesifik, mulai dari elastisitas yang tinggi hingga ketahanan terhadap suhu dan zat kimia ekstrem.
Tantangan dan Hambatan dalam Pengembangan TPE
youtube.com/@StarThermoplastics
Meskipun perkembangannya positif, tetap saja ada tantangan dan hambatan dalam pengembangan thermoplastik elastomer.
Mulai dari masalah teknis hingga aspek ekonomi, tantangan dan hambatan tersebut membutuhkan solusi jitu agar pengembangan thermoplastik elastomer dapat terus berlanjut.
Beberapa tantangan dan hambatan yang mungkin dihadapi dalam proses ini antara lain adalah:
1. Ketahanan Kimia Thermoplastic Elastomer
Tantangan pertama yang dihadapi adalah masalah ketahanan kimia dari thermoplastic elastomer. Beberapa jenis TPE mungkin memiliki keterbatasan dalam menghadapi zat kimia tertentu.
Oleh sebab itu, dibutuhkan penelitian yang komprehensif untuk memahami dan menemukan solusi terbaik mengatasi masalah ini.
2. Proses Produksi yang Efisien
Proses produksi yang efisien menjadi hambatan lain dalam pengembangan thermoplastic elastomer. Beberapa tahapan yang dilalui dalam proses produksi, membuat biayanya jadi cukup tinggi.
Penyesuaian dalam metode produksi diperlukan untuk memperbaiki efisiensi dan meminimalisasi biaya produksi yang ditimbulkan.
Mengatasi Tantangan dan Hambatan dalam Pengembangan TPE
celanese.com
Beberapa metode berikut ini dapat menjadi alternatif untuk mengatasi tantangan dan hambatan pengembangan thermoplastic elastomer.
1. Inovasi Material Alternatif
Dalam mengatasi keterbatasan ketahanan kimia TPE, langkah strategisnya adalah mencari inovasi material alternatif yang bisa menghasilkan kinerja serupa tapi lebih tahan terhadap zat kimia ekstrem.
2. Penyesuaian Proses Produksi
Tantangan dan hambatan yang terkait dengan proses produksi dapat diatasi dengan melakukan penyesuaian metode produksi.
Pengoptimalan alur kerja dan penggunaan teknologi canggih, internet of things (IoT), serta artificial intelligence dapat membantu mencapai efisiensi yang diinginkan.
Penutup
Dengan sifat-sifat unggulnya dan penggunaan yang semakin meluas, thermoplastik elastomer membuka jalan untuk diaplikasikan dalam berbagai sektor industri.
Jika mampu fokus pada inovasi material dan efisiensi produksi, dunia industri diharapkan bisa mencapai tren berkelanjutan dalam menghasilkan TPE yang lebih tangguh dan sesuai kebutuhan. Dapatkan info lebih lanjut tentang implementasi TPE pada industri plastik, dengan menghubungi Sales Representative Chemindo Interbuana di (021) 5818570 atau email ke sales@chemindo.com.
Sumber:
– Agus.S, Indah., Nasir, S., Emilia A., Tuty. 2017. Pengaruh Pencampuran Carbon Black Filler Terhadap Komposit Polypropylene dan Karet Alam Sebagai Elastomer Termoplastik dengan Metode Grafting. Jurnal Patra Akademika Vol.8 No.2, Desember 2017, Hal:53-61.
– Ali, F., R. D., M. Mezal, D. H., Valencia. 2014. Pengaruh Penambahan Zeolit dan Kulit Kerang Darah Terhadap Sifat Mekanis Rubber Compound. Jurnal Teknik Kimia No. 3, Vol. 20, Agustus 2014.
– Sukatik. 2012. The Characteristic of the Elastomer Thermoplastic from Polystyrene and Height Concentrate Natural Rubber Latex Prepared by Emulsion Method”, Poli Rekayasa Vol. 8, Nomor 1, Oktober 2012, ISSN : 1858-3709.
– Suhardjo, K. A., Basuki, A., Surasno, Randi, A., Sondari, D.. 2011. Modification of Natural Rubber to Thermoplastic Elastomer Material. 54 Volume 10 No. 02 Desember 2019 Jurnal Riset Industri
– IBRAHIM.A., DAHLAN.M., Thermoplastic Natural Rubber Blends., Prog. Polym.Sci., 23, (1998) 665-706