Suatu bisnis yang dijalankan tanpa mengedepankan kualitas, tidak akan memiliki pondasi yang cukup untuk bertahan dalam persaingan yang ketat.
Dalam dunia bisnis yang kompetitif, mempertahankan dan meningkatkan kualitas menjadi kunci keberhasilan setiap perusahaan.
Komitmen terhadap kualitas ini harus diperkuat dan menjadi budaya dalam organisasi. Namun tentu saja, menerapkan hal tersebut tidak mudah.
Artikel ini akan membahas tentang bagaimana membangun budaya kualitas, mengembangkan kemampuan dan keterampilan, serta menciptakan lingkungan yang kondusif dalam organisasi.
Semua hal tersebut sangat penting Anda ketahui untuk dapat memperkuat komitmen pada kualitas di seluruh level perusahaan.
Membangun Budaya Kualitas
dnaindia.com
Komitmen adalah suatu pengabdian atau kesediaan individu untuk berpihak kepada nilai-nilai dan kesepakatan yang dibuat dalam organisasi.
Ketika komitmen pada kualitas telah menjadi bagian dari budaya organisasi, maka perusahaan akan lebih mudah untuk bertahan dalam menghadapi persaingan bisnis.
Namun proses untuk bisa mewujudkan kualitas yang konsisten bukanlah hal mudah. Budaya kualitas harus dianggap sebagai prioritas utama oleh semua anggota organisasi.
Karena itulah langkah-langkah berikut ini perlu diterapkan demi mewujudkan budaya kualitas yang kuat dalam perusahaan.
1. Teladan Kepemimpinan
Menerapkan budaya kualitas pada seluruh level organisasi adalah hal yang mudah, jika diberi contoh oleh jajaran pimpinan.
Para pemimpin perusahaan harus menunjukkan komitmen mereka pada kualitas melalui tindakan, bukan hanya perintah dan kata-kata. Mereka harus menjadi contoh bagi seluruh organisasi.
2. Pendidikan dan Pelatihan
Perusahaan perlu melakukan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan mengenai pentingnya budaya kualitas kepada seluruh karyawan.
Semakin banyak karyawan yang memahami pentingnya kualitas dan kaitannya terhadap peningkatan penghasilan mereka, maka semakin mudah pula untuk memperkuat budaya kualitas.
3. Penghargaan atas Kualitas
Setiap level dan anggota tim yang mampu menerapkan budaya kualitas, layak mendapatkan penghargaan dari perusahaan.
Sistem penghargaan dan pengakuan untuk pencapaian kualitas akan memberikan motivasi lebih untuk membangun budaya tersebut.
Penghargaan lebih juga layak diberikan kepada karyawan yang mampu menciptakan inovasi berkualitas tinggi atau yang memberikan kontribusi pada peningkatan proses kerja.
4. Keterbukaan terhadap Kritik dan Saran
Perusahaan juga wajib mendorong budaya keterbukaan di mana setiap anggota organisasi dapat memberikan umpan balik berupa kritik dan saran terkait kualitas.
Dengan keterbukaan, seluruh tingkatan organisasi akan merasa memiliki terhadap perusahaan. Hal ini dapat memudahkan perusahaan dalam membangun budaya kualitas.
Mengembangkan Kemampuan dan Keterampilan
staffskillstraining.co.uk
Kualitas adalah ukuran yang tidak hanya berkaitan dengan produk atau layanan yang dihasilkan, tetapi juga dengan kemampuan dan keterampilan individu di dalam organisasi.
Berikut adalah cara untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang akan mendukung peningkatan kualitas:
Program Pengembangan Karyawan
Agar kemampuan dan keterampilan karyawan di tiap tingkatan organisasi meningkat, perusahaan perlu menyediakan program pengembangan yang berfokus pada keterampilan teknis dan manajerial.
Program ini harus dibuat berjenjang dan sesuai dengan kapasitas di tiap tingkatan, agar masing-masing individu bisa memiliki kemampuan yang diperlukan untuk mencapai standar kualitas tertinggi.
Sertifikasi dan Pelatihan
Selain program pengembangan dari internal perusahaan, karyawan juga perlu didorong untuk mendapatkan sertifikasi dalam bidang mereka dari lembaga eksternal.
Program sertifikasi eksternal yang diikuti harus dapat meningkatkan keahlian dan memperkaya pemahaman mereka tentang standar kualitas.
Berani Mencoba Hal Baru
Karyawan harus dimotivasi untuk berani mencoba hal baru, karena itu dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan mereka.
Selain motivasi, perlu dibangun juga budaya di mana kesalahan dianggap sebagai peluang untuk belajar. Karyawan harus merasa nyaman untuk berinovasi dan terus meningkatkan kemampuannya.
Kolaborasi Antar Tim
Kolaborasi antar tim juga dapat membantu mengembangkan kemampuan dan keterampilan karyawan.
Karena itulah kolaborasi perlu didorong, agar karyawan bisa berbagi pengetahuan dan pengalaman yang otomatis membantu meningkatkan kualitas mereka secara keseluruhan.
Menciptakan Lingkungan yang Kondusif
hubgets.com
Lingkungan kerja yang kondusif adalah kunci untuk memelihara komitmen pada kualitas. Jika Anda ingin mewujudkan lingkungan yang kondusif di perusahaan, terapkan beberapa faktor berikut ini:
1. Komunikasi Terbuka
Saluran komunikasi yang terbuka antara semua tingkatan organisasi dapat membangun situasi kerja yang kondusif. Karyawan harus nyaman membicarakan tentang masalah kualitas tanpa rasa takut.
2. Adaptasi Teknologi
Melakukan adaptasi dan upgrading teknologi dalam rangka mendukung kualitas, akan sangat membantu kinerja karyawan.
Dengan adanya dukungan teknologi terbaru, karyawan akan merasa nyaman bekerja dan lingkungan kondusif dapat tercipta.
3. Menyediakan Sumber Daya yang Diperlukan
Demi menciptakan lingkungan yang kondusif, pimpinan perusahaan harus bersikap lebih akomodatif terhadap penyediaan sumber daya yang diperlukan oleh karyawan.
Jangan hanya memberikan target tinggi tanpa dukungan sumber daya. Pastikan karyawan memiliki semua sumber daya yang diperlukan untuk mencapai standar kualitas terbaik.
4. Budaya Memikul Tanggung Jawab Bersama
Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, peribahasa tersebut harus diterapkan demi membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Seluruh tingkatan organisasi harus memikul tanggung jawab bersama dalam mencapai kualitas. Setiap anggota organisasi harus merasa bertanggung jawab atas tercapainya hasil akhir yang telah disepakati.
Dengan membangun budaya kualitas, mengembangkan kemampuan dan keterampilan, serta menciptakan lingkungan yang kondusif, sebuah organisasi dapat mencapai target yang diinginkan.
Hal tersebut akan menciptakan pondasi yang kuat untuk keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang perusahaan dalam menghadapi pasar yang kompetitif.
Sumber:
- Beer, Michael, 1997, TheTransformation of the Human Resource Function: Resolving the Tension Between a Traditional Administrative and New Strategic Role, Human Resource Management Journal, Vol.36. No.1.
- Choo, Chun Wei, 1999, The Knowing Organization: How To Use Information To Construct Meaning, Creating, Knowledge, and Make Decision, Oxford University Press, NY.
- Daft, Richard L., 2004, Organization Theory and Design, 8th Edition, Thomson Learning, USA
- Greenberg, Jerald & Robert A. Baron, 1995, Behavior in Organizations: nderstanding andManaging the Human Side of Work, PHI,N.J