Industri plastik belakangan ini seringkali dianggap sebagai sumber pencemaran lingkungan terbesar di dunia.
Environmental Investigation Agency (EIA) menyebutkan bahwa dunia tengah menghadapi kondisi darurat sampah plastik dan butuh ketegasan PBB untuk menanganinya.
Fenomena tersebut menumbuhkan kesadaran masyarakat akan bahaya material plastik bagi lingkungan, yang sulit terurai bahkan sampai ratusan tahun.
Mereka yang peduli mulai mencoba meninggalkan plastik dari kehidupan sehari-hari, namun hal tersebut tidak mudah dilakukan.
Daya tahan dan fleksibilitas material plastik justru yang membuatnya menjadi wadah penyimpanan paling populer saat ini.
Karena itulah kemudian inovasi terhadap material plastik terus dikembangkan, hingga menghasilkan beberapa jenis plastik ramah lingkungan.
Ulasan kali ini akan membahas dua di antara aneka plastik yang disebut-sebut ramah lingkungan. Apakah perbedaan dan benarkah klaim ramah lingkungan tersebut? Yuk, disimak sampai selesai!
Definisi dan Konsep Plastik Biobased dan Compostability
sustaination.id
Sebagai plastik packing, bioplastik disebut sebagai salah satu jenis plastik ramah lingkungan. Jika kebanyakan plastik dibuat dari bahan minyak bumi, maka bioplastik berbeda.
Material penyusun polimer pada bioplastik berasal dari bahan-bahan yang bisa didaur ulang seperti serat singkong, serat gandum, serat jagung, dan lain-lain.
Walau begitu, sebenarnya terdapat 2 jenis bioplastik berdasarkan material penyusunnya, yaitu:
1. Biobased Plastic
Biobased plastic adalah jenis plastik yang bahan baku utamanya berasal dari sumber daya alam (biomassa) seperti tanaman atau mikroorganisme.
Bahan baku ini ada yang dapat diuraikan dalam waktu yang relatif singkat, namun ada juga yang masih menyisakan residu berupa bahan kimia berbahaya yang tidak terurai secara sempurna.
Biasanya jangka waktu plastik biobased untuk terurai adalah kurang dari satu tahun, tergantung kondisi lingkungan sekitarnya.
2. Biocomposite (Compostability) Plastic
Sedangkan biocomposite plastic adalah jenis plastik yang terbuat dari bahan baku organik seperti serat jagung, tepung singkong, dan lainnya yang dapat diurai secara biologis.
Plastik ini bisa terurai dalam lingkungan yang sesuai dengan proses pengomposan dan tidak meninggalkan residu yang membahayakan lingkungan.
Secara biologis, plastik jenis compostability akan terurai menjadi kompos dalam waktu sekitar 2 – 12 minggu, tergantung kondisi suhu, kelembapan, panas matahari dan bakteri di lingkungannya.
Perbedaan antara Plastik Biobased dan Compostability
ingreenproject.eu
Walau keduanya termasuk bioplastik dan bukan plastik konvensional, namun plastik biobased dan plastik compostability merupakan dua jenis plastik dengan karakteristik yang berbeda.
Beberapa di antara perbedaan plastik biobased dan compostability adalah:
Material Pembuatan
Plastik biobased adalah jenis plastik yang sebagian atau seluruh materialnya berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbarui, seperti pati jagung, gandum, atau tebu.
Sumber daya alam ini dapat diperbarui dengan cepat, sehingga plastik biobased dianggap lebih ramah lingkungan daripada plastik konvensional yang terbuat dari minyak bumi.
Selain itu, plastik biobased dapat terurai lebih cepat di alam dan menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan plastik konvensional.
Sementara plastik biocomposite atau compostability, adalah jenis plastik yang terbuat dari campuran bahan biobased dengan bahan lainnya, seperti serat kayu, serat kaca, atau serat karbon.
Penguraian
Plastik biobased dapat terurai secara alami dengan bantuan mikroba yang terkandung dalam tanah. Proses penguraian bisa memakan waktu 6 sampai 12 bulan.
Sedangkan plastik compostability terbagi menjadi dua jenis, yaitu plastik yang bisa diuraikan menjadi kompos dalam skala industri dan dalam skala rumah tangga.
Dengan langkah-langkah pengomposan tertentu, dalam skala industri plastik compostability dapat terurai dalam waktu 1 sampai 2 bulan saja.
Sedangkan pada skala rumah tangga, dengan suhu lebih rendah dibanding industri, proses pengomposan bisa berlangsung antara 2 bulan sampai 1,5 tahun.
Pemanfaatan
Pemanfaatan plastik biobased umumnya adalah untuk pengemasan makanan dan bahan baku tekstil atau pakaian.
Di sisi lain, plastik compostability yang memiliki kekuatan dan ketahanan lebih tinggi daripada plastik biobased, cocok untuk digunakan dalam produk otomotif, peralatan olahraga, dan peralatan listrik.
Keuntungan dan Tantangan dalam Menggunakan Plastik Biobased dan Compostable
sampaijauh.com
Keuntungan penggunaan plastik biobased maupun compostable dapat diuraikan sebagai berikut:
Ramah Lingkungan
Plastik biobased murni dan bio compostable terbuat dari bahan baku alami yang dapat diperbarui, sehingga bisa mengurangi eksploitasi minyak bumi dan polusi dari emisi karbon.
Keduanya juga lebih mudah terurai jika dibandingkan dengan plastik konvensional berbahan fosil, yang baru akan terurai dalam waktu ratusan tahun.
Kekuatan dan Daya Tahan
Walau berbahan organik dan mudah terurai, plastik biobased dan bio compostable memiliki kekuatan yang setara atau bahkan lebih baik daripada plastik konvensional.
Daya tahan pemakaiannya juga bagus, tidak mudah rusak sehingga dapat diaplikasikan dalam berbagai industri, termasuk otomotif.
Mudah Didapat
Dengan material berupa sumber daya alam hayati, bahan-bahan untuk plastik biobased dan compostable lebih mudah didapat dibandingkan plastik berbahan fosil.
Karena itu jenis plastik ini dapat diproduksi lebih banyak dibandingkan dengan plastik konvensional berbahan minyak bumi.
Di sisi lain, penerapan plastik biobased maupun compostable memiliki tantangan tersendiri, di antaranya yaitu:
Biaya Lebih Tinggi
Biaya produksi plastik biobased maupun compostable masih lebih tinggi daripada plastik konvensional. Dengan adanya pengembangan teknologi produksi, diharapkan biayanya akan terus menurun.
Sumber Daya Pangan
Pembuatan plastik dengan sumber daya alami seperti jagung, singkong, gandum dan sejenisnya, akan bersaing dengan produksi bahan pangan untuk konsumsi sehari-hari.
Ketersediaan Infrastruktur
Jenis plastik compostable skala industri, membutuhkan ketersediaan infrastruktur untuk membantu proses pengomposannya.
Tanpa infrastruktur yang memadai, proses pengomposan akan memakan waktu lebih lama, walau tetap masih lebih cepat bila dibandingkan dengan plastik konvensional.
Demikianlah pembahasan lengkap tentang perbedaan biobased dan compostability dalam industri plastik. Dapatkan info lebih lanjut tentang produk bioplastik dengan menghubungi Sales Representative Chemindo Interbuana di (021) 5818570 atau email sales@chemindo.com.
Sumber:
– “Biodegradable and compostable alternatives to conventional plastics” oleh Christina S. L. Chong dan Yen Pin Tan, yang diterbitkan dalam Trends in Biotechnology, Volume 36, Issue 7, 2018.
– “Comparative environmental assessment of biodegradable, oxo-biodegradable, compostable, and conventional plastic bags” oleh Andrea Fiorucci dan Francesco P. Gatto, yang diterbitkan dalam Journal of Cleaner Production, Volume 142, 2017.
– “Comparison of Biodegradable and Compostable Plastics: A Life Cycle Perspective” oleh Nora Zafar, Kunal Jain, dan Shahriar Afzal, yang diterbitkan dalam Journal of Cleaner Production, Volume 253, 2020.
– “Degradation, Biodegradability, and Compostability of Polymer Nanocomposites” oleh Giuseppe Chiralt, Amparo López-Rubio, dan Carla Vargas, yang diterbitkan dalam Polymer Degradation and Stability, Volume 95, Issue 6, 2010.
– “Life Cycle Assessment of Compostable and Biodegradable Bags in Japan” oleh Shunsuke Managi, Shinya Uchida, dan Satoshi Yamamoto, yang diterbitkan dalam Sustainability, Volume 6, Issue 10, 2014.