Aktivator dalam industri karet memiliki peran cukup penting untuk menjaga daya tahan dan keamanan berbagai produk karet yang dihasilkan.
Mungkin Anda pernah bertanya, bagaimana cara ban mobil bisa tetap awet dan tahan lama walaupun dipakai melalui bermacam medan, termasuk jalan rusak sekalipun? Rahasianya ada pada aktivator.
Aktivator adalah bahan kimia yang membantu material karet pada ban mobil menjadi tahan lama dengan melalui proses vulkanisasi.
Aktivator berfungsi untuk membantu mempercepat kerja akselerator. Semakin cepat kerja akselerator, maka karet vulkanisat juga akan terbentuk dengan lebih cepat pula.
Selain itu, aktivator juga berfungsi meningkatkan sifat mekanis karet, sehingga kekuatan tariknya bertambah, dan karet menjadi lebih tahan sobek, serta tahan aus.
Dalam ulasan kali ini akan dibahas tentang pentingnya aktivator dalam proses kimia, terutama yang berkaitan dengan ketahanan produk-produk karet.
Mengklasifikasikan Aktivator Berdasarkan Jenis
jiuanchemical.com
Terdapat beberapa jenis aktivator yang sering dipakai dalam industri karet. Umumnya digunakan untuk produksi karet alam dan karet buatan.
Adapun jenis-jenisnya antara lain adalah seperti di bawah ini:
1. Zinc Oxide (ZnO)
Jenis aktivator yang pertama dan paling umum dipakai, adalah ZnO atau Zinc Oxide. Jenis ini sanggup membuat ikatan antar molekul karet jadi lebih kuat, khususnya yang berkaitan dengan ban mobil.
ZnO atau Zinc Oxide adalah senyawa kimia yang terdiri dari unsur zinc (seng) dan oksigen. Komposisi kimia dari ZnO ini ampuh membantu ban mobil jadi lebih kuat dan aman digunakan di jalan raya.
Karena sifatnya yang mampu meningkatkan reaktivitas akselerator dan memperkuat ikatan silang antar molekul karet, jenis aktivator ini kemudian menjadi pilihan utama untuk karet alam dan sintetis.
Fungsi Zinc Oxide adalah membantu kinerja akselerator menjadi lebih cepat dan efektir pada saat proses vulkanisasi.
Semakin efektif dan cepat kinerja akselerator, maka karet yang dihasilkan juga akan menjadi lebih keras dan tahan lama.
2. Magnesium Oxide (MgO)
wowkeren.com
Selanjutnya adalah aktivator jenis MgO atau Magnesium Oxide. Aktivator ini juga merupakan salah satu jenis yang penting dalam proses vulkanisasi karet.
Seperti ZnO, MgO juga berfungsi membuat akselerator bekerja lebih efektif dan membantu meningkatkan ketahanan panas karet vulkanisat.
Agar mendapatkan hasil maksimal, MgO biasanya dipakai bersamaan dengan ZnO. Hal itu karena material pembentuknya tidak jauh berbeda, terdiri dari unsur magnesium dan oksigen.
Baik magnesium maupun oksigen, kedua unsur tersebut berperan penting dalam proses kimia vulkanisasi karet.
3. Lead Oxide (PbO)
PbO atau Lead Oxide juga merupakan aktivator yang efektif digunakan untuk mempercepat proses vulkanisasi. Berbeda dengan jenis sebelumnya, aktivator ini memiliki sifat yang beracun.
Material pembentuk Lead Oxide terdiri dari unsur timbal (lead) dan oksigen, dan timbal adalah bahan yang cukup sensitif karena efeknya bisa membahayakan kesehatan manusia.
Efek samping timbal pada manusia dapat menyebabkan iritasi kulit, mata, serta sistem pernapasan. Selain itu timbal juga bisa merusak sistem saraf, ginjal, dan sistem reproduksi.
4. Stearic Acid (C18H36O2)
Aktivator terakhir, adalah jenis Stearic Acid. Jenis ini berfungsi membantu meningkatkan dispersi akselerator dalam karet, jadi proses pencampuran menjadi lebih mudah dan hasilnya lebih bagus.
Material penyusun stearic acid adalah asam lemak yang sering diambil dari lemak hewani atau tumbuhan, sering disebut juga sebagai octadecanoic acid.
Asam lemak tersebut kemudian diolah menjadi bentuk asam stearat yang digunakan dalam industri karet.
Dampak Aktivator pada Sifat Karet
intisari.grid.id
Dengan perannya masing-masing, aktivator membantu memperkuat produk karet jadi lebih tahan lama dan aman digunakan di berbagai kondisi medan.
Faktor itulah yang menyebabkan aktivator menjadi salah satu komponen penting dalam industri karet dan industri otomotif.
Saat dicampurkan ke dalam karet, aktivator akan memicu reaksi kimia yang berdampak pada karet, membuatnya jadi lebih keras dan kokoh.
Reaksi kimia yang timbul dapat membuat molekul-molekul karet menjadi lebih rapat. Kerapatan itulah yang menghasilkan karet dengan kualitas lebih padat dan tahan lama.
Selain itu, aktivator juga bisa memperkuat ikatan antar molekul karet. Molekul yang lebih rapat dan terikat satu sama lain dengan kuat, menjadikan produk yang dihasilkan awet dan tahan lama.
Penerapan Aktivator dalam Industri Karet
bks-pps.com
Cukup banyak produk-produk industri karet yang menggunakan aktivator dalam proses pembuatannya.
Hal tersebut karena aktivator ini tidak cuma dipakai untuk membuat ban mobil saja, tetapi juga dipakai dalam berbagai produk yang lain.
Beberapa produk karet yang menggunakan aktivator dalam pembuatannya, contohnya adalah:
- Suku cadang otomotif, seperti karet-karet yang ada di mesin mobil, gasket atau segel, serta beberapa produk lain
- Ban conveyor yang digunakan dalam industri untuk memindahkan barang
- Bagian dari alas kaki seperti sepatu dan sandal yang butuh karet untuk solnya
- Peralatan olahraga, seperti bola, raket, dan tali lompat
- Karet isolasi listrik
Produk-produk yang dihasilkan dengan bantuan aktivator tersebut menunjukkan betapa bahan kimia ini memiliki peran penting dalam berbagai industri, bukan hanya di bidang otomotif saja.
Jika Anda berminat menggunakan aktivator pada industri karet Anda, silakan hubungi sales representative Chemindo Interbuana sebagai distributor Aktivator dengan kualitas terbaik pada nomor (021) 5818570 atau email sales@chemindo.com.
Sumber:
- Arizal, R., 2007, “Karet Alam Dan Karet Sintetis”, Departemen Perdagangan, Jakarta.
- Darmono, F.S., 2009 “Studi Eksperimental Pengolahan Karet Alam Untuk Bahan Ebonit”, Tugas Akhir S-1, Teknik mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
- Ismail, H, Suryadiansyah, 2001, “Thermoplastic Elastomers Based on Polypropylene/Recycle Rubber Blends”, Polimer testing 21 (2002) 398-395, School of Industry Technology, Universiti Sains Malaysia, 11800, Minden, Penang, Malaysia.
- Winahyu, K.R., Dkk., 2002 “Laporan Pengembangan Formulasi Kompon Pada Pembuatan Karet Ebonit”, Balai Besar Kulit Karet Dan Plastik, Jogjakarta.