Untuk mencapai efisiensi produksi yang optimal dalam dunia industri, penerapan quality control atau pengendalian kualitas sangatlah penting.
Quality control adalah sebuah pendekatan sistematis yang berguna untuk mengetahui secara pasti bahwa produk atau jasa yang dihasilkan sudah mencapai standar minimum yang ditetapkan.
Tujuan utama dari quality control adalah untuk mengidentifikasi dan mencegah adanya cacat atau kekurangan dalam produk, sebelum mencapai tangan pelanggan.
Lalu apa peran pentingnya dalam meningkatkan efisiensi produksi dan bagaimana cara menentukan parameter, serta mengukur dan mengevaluasi hasilnya? Simak selengkapnya dalam artikel ini!
Pentingnya Quality Control dalam Meningkatkan Efisiensi Produksi

pexels.com
Istilah konsumen adalah raja sejatinya merupakan sebuah penegasan bahwa siapapun pihak yang menyediakan produk dan jasa, harus berusaha memberikan yang terbaik kepada para konsumen.
Produk dan pelayanan terbaik itulah yang berusaha diwujudkan dengan menerapkan quality control. Dengan kata lain, pentingnya penerapan quality control antara lain adalah:
Mengidentifikasi Kekurangan dan Cacat Produk
Dengan adanya tim quality control yang bertugas untuk memastikan penerapannya, maka kekurangan maupun cacat produk dapat diidentifikasi lebih awal.
Identifikasi lebih awal membuat tindakan korektif dan antisipatif dapat dilakukan sebelum produk mencapai tahap akhir.
Hal ini tentu saja akan mengurangi jumlah produk cacat yang harus dikembalikan atau diperbaiki, yang juga berarti akan meningkatkan efisiensi produksi.
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Produk yang berkualitas tinggi dan bebas dari cacat tentu akan disukai oleh pelanggan. Pelanggan yang puas akan menjadi loyal dan ikut memperkenalkan produk tersebut pada orang lain.
Artinya pelanggan yang puas akan turut membantu peningkatan penjualan produk, sehingga tingkat serapan pasar terhadap barang yang diproduksi juga semakin tinggi.
Dengan kata lain, penerapan quality control membantu meningkatkan efisiensi produksi melalui peningkatan kepuasan pelanggan, yang berujung tingginya serapan pasar atas produk.
Mengurangi Biaya Produksi
Ketika quality control mampu mengidentifikasi dan mencegah terjadinya cacat produk sejak awal, maka biaya tambahan yang terkait dengan perbaikan atau penggantian produk juga bisa dihindari.
Selain itu, dengan meningkatkan efektivitas proses produksi, perusahaan dapat mengurangi pemborosan dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada.
Mendorong Perbaikan Berkelanjutan
Quality control mendorong adanya perbaikan berkelanjutan baik dalam kualitas produk yang dihasilkan, maupun dalam proses produksinya.
Dengan melakukan perbaikan berkelanjutan, maka efisiensi produksi secara bertahap juga akan terus meningkat hingga mencapai standar kualitas yang tertinggi.
Menentukan Parameter Quality Control yang Relevan dalam Proses Produksi

pexels.com
Dalam membuat standar kualitas minimum sebuah produk untuk bisa memenuhi quality control, dibutuhkan adanya parameter.
Berikut ini adalah beberapa contoh parameter yang relevan dalam proses produksi:
Dimensi Fisik
Parameter ini meliputi ukuran dimensi fisik dari produk yang diproduksi. Misalnya, panjang, lebar, ketebalan, atau diameter produk harus sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
Berat
Berat produk juga dapat menjadi parameter penting, terutama dalam industri yang memproduksi barang-barang dengan takaran yang sangat presisi, seperti industri makanan atau farmasi.
Kekuatan
Parameter ini berkaitan dengan kemampuan produk untuk menahan tekanan, beban, atau benturan. Untuk memverifikasi parameter ini, perlu dilakukan pengujian kekuatan fisik pada produk.
Kebersihan
Indikator kebersihan terhadap barang-barang yang bersentuhan langsung dengan manusia, seperti makanan atau produk farmasi, harus ditentukan dengan cermat.
Kebersihan yang terukur, termasuk tingkat kontaminasi mikroba, adalah parameter yang harus diperhatikan.
Kandungan Bahan
Parameter ini berkaitan dengan persentase atau kandungan bahan tertentu dalam produk, terutama dalam industri makanan dan obat-obatan.
Kandungan bahan seperti seperti protein, lemak, atau gula dalam makanan dan minuman, harus sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh pemerintah.
Warna dan Penampilan
Warna dan penampilan tidak hanya penting bagi produk itu sendiri, namun juga untuk kemasan luarnya. Penentuan warna apa yang tepat untuk produk A, tentu akan berbeda dengan produk B.
Dalam penentuan warna, harus diperhatikan hal-hal seperti warna netral, warna hangat, warna dingin, dan sejenisnya.
Konsistensi Produksi
Produk berkualitas tentu harus bisa dihasilkan secara konsisten, termasuk ketika kapasitas produksi dinaikkan. Terkadang saat kapasitas meningkat, kualitasnya malah menurun.
Karena itulah parameter ini menjadi penting untuk memastikan konsistensi produksi yang baik. Misalnya, ukuran atau berat produk yang berbeda tetap harus menghasilkan kualitas yang sama.
Tingkat Cacat
Parameter ini akan menghitung tingkat cacat atau barang dengan standar kualitas yang rendah. Semakin kecil persentase produk cacat, maka akan semakin baik kualitas produksinya.
Mengukur dan Mengevaluasi Efisiensi Quality Control

cakeresume.com
Langkah penting untuk memastikan bahwa sistem quality control yang ada berjalan dengan baik dan efektif, adalah dengan mengevaluasinya.
Cara untuk mengevaluasi efisiensi penerapan quality control adalah seperti dijelaskan di bawah ini:
- Gunakan KPI (Key Performance Indicators). Tetapkan KPI yang relevan untuk mengukur efisiensi quality control, di antaranya seperti tingkat cacat produk, tingkat kualitas, dan sebagainya.
- Lakukan Uji Coba. Jika ingin menguji efisiensi quality control, uji coba harus dilakukan untuk melihat apakah prosedur yang dijalankan dapat memberikan hasil sesuai harapan.
- Audit Internal dan Eksternal. Lakukan audit internal dan eksternal secara berkala untuk mengevaluasi efisiensi quality control.
- Masukan dari Pelanggan. Mintalah masukan dari pelanggan terkait kualitas produk dan pengalaman mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan survey berhadiah, atau metode lain yang bisa membuat pelanggan berminat untuk memberikan masukan. Perhatikan juga keluhan pelanggan, karena adanya keluhan bisa jadi pertanda penerapan quality control yang kurang baik.
Sumber:
– Riani, A., Setyaningrum, E., & Romadhon, A. (2020). Implementation of Statistical Quality Control to Improve Production Efficiency in a Manufacturing Company. Journal of Industrial Engineering and Management Science, 3(1), 7-14.
– Zhang, Y., Zhao, D., & Li, H. (2020). Improving Production Efficiency by Quality Control in a Semiconductor Manufacturing Process. Journal of Quality in Maintenance Engineering, 26(3), 388-406.
– Xia, Y., Huang, J., & Li, X. (2020). Quality Control for Improving Production Efficiency in a Packaging Equipment Manufacturing Process. International Journal of Production Research, 58(21), 6640-6656.
– Montgomery, D. C. (2020). Introduction to Statistical Quality Control. Journal of Quality Technology, 52(1), 3-4.
– Sahoo, G., & Mishra, R. (2019). Application of Statistical Quality Control Techniques in Manufacturing Industry: A Review. Journal of Manufacturing Systems, 50, 19-41.
– Besterfield, D. H., & Besterfield-Michna, C. (2018). Quality Control: Principles and Practice. Quality Management Journal, 25(3), 23-24.