Kualitas produk merupakan ujung tombak utama dalam sebuah bisnis. Sehebat apapun pemasaran yang dilakukan, jika produk yang dijual tidak berkualitas, maka penjualan akan menyusut drastis.
Sebaliknya, sebuah bisnis yang tidak memiliki strategi maupun tim pemasaran yang baik, tetap bisa terbantu lewat kualitas produk yang melebihi ekspektasi konsumen.
Konsumen yang puas dengan kualitas akan melakukan pembelian ulang (repeat order), menjadi pelanggan, bahkan mengajak teman atau keluarganya untuk menggunakan produk yang sama.
Karena itulah segala upaya untuk mendapatkan kualitas produk terbaik dan meningkatkannya, harus terus-menerus dilakukan agar bisnis dapat bertahan dalam menghadapi persaingan.
Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Produk

fakhrurrojihasan.wordpress.com
Menurut Philip Kotler, pengertian kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk menjalankan fungsinya sesuai ekspektasi yang diharapkan.
Kemampuan tersebut meliputi daya tahan (durabilitas), keandalan (reliabilitas), kemudahan pemakaian, ketepatan ukuran, reparasi produk dan atribut pelengkap produk.
Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa kualitas produk adalah kemampuan dari suatu produk dalam memenuhi atau melebihi ekspektasi dari penggunanya (konsumen).
Berdasarkan definisi Kotler di atas, indikator kualitas produk yang dapat dijadikan panduan penilaian antara lain:
- Durabilitas, yaitu kemampuan produk untuk bertahan dalam jangka waktu yang panjang atau dalam penggunaan berkali-kali tanpa mengalami kerusakan maupun penurunan fungsi.
- Reliabilitas, berupa kemampuan sebuah produk untuk tetap bekerja dengan baik tanpa kegagalan, selama jangka waktu yang diharapkan.
- Fungsionalitas, yaitu kemudahan produk untuk digunakan dan dapat berfungsi sesuai kebutuhan pengguna.
- Performa, baik secara estetika maupun fungsi, di mana produk harus memiliki desain dan penampilan yang menarik, serta mampu berfungsi sesuai tujuan yang diharapkan.
- Keamanan dan Purna Jual, yaitu sebuah produk harus aman digunakan dan tidak membahayakan lingkungan, serta terdapat jaminan purna jual apabila mengalami kerusakan.
- Ketersediaan Suku Cadang, bahwa sebuah produk harus dilengkapi dengan atribut pelengkap serta suku cadang pengganti untuk meningkatkan fungsinya ataupun memperbaikinya jika terjadi kerusakan.
Sedangkan jika harus sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas produk, maka penjelasannya adalah sebagai berikut:
Desain Produk
Desain yang baik harus dapat memastikan produk mudah digunakan, nyaman, fungsional, dan estetis. Desain juga akan menjadi salah satu pertimbangan awal konsumen untuk memutuskan pembelian.
Semakin bagus desainnya pada pandangan pertama, akan membuat konsumen yakin akan kualitas produk tersebut sekalipun belum menggunakannya.
Bahan Baku
Kualitas bahan baku yang digunakan tentu sangat mempengaruhi kualitas akhir sebuah produk. Bahan yang buruk dapat menyebabkan produk mudah rusak, tak tahan lama, dan tidak aman digunakan.
Proses Produksi

koinworks.com
Proses produksi yang baik dapat memastikan produk dihasilkan dengan kualitas yang konsisten dan meminimalisasi cacat atau kerusakan.
Tenaga Kerja
Keterampilan dan pengalaman yang dimiliki oleh para tenaga kerja dapat mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan.
Semakin bagus kualitas tenaga kerja akan semakin mengurangi kemungkinan human error dalam produksi sebuah produk.
Teknologi
Penggunaan teknologi modern dapat membantu meningkatkan kualitas produk sekaligus bisa menambah kapasitas produksi.
Umpan Balik Konsumen
Umpan balik (feedback) konsumen dapat membantu memahami kekurangan atau kelemahan produk dan melakukan perbaikan untuk meningkatkan kualitasnya.
Karena itu perlu ada tim khusus untuk menangani keluhan, kritik dan masukan dari konsumen sehingga informasi tentang kekurangan produk dapat lebih cepat diantisipasi.
Lingkungan Produksi
Lingkungan produksi yang bersih dan aman dapat menjamin kualitas produk terjaga, dengan meminimalkan risiko kontaminasi atau kerusakan akibat lingkungan yang tidak sesuai.
Menerapkan Inovasi dan Teknologi dalam Bisnis

pawoon.com
Guna menjaga dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, penerapan inovasi dan teknologi dalam bisnis mutlak perlu dilakukan.
Tertinggal dalam penerapan teknologi bisa mengakibatkan daya saing bisnis menurun dan bukan tidak mungkin produk-produknya semakin ditinggalkan konsumen.
Secara garis besar penerapan inovasi dan teknologi dalam upaya bisnis untuk meningkatkan kualitas produksi, dapat membawa keuntungan-keuntungan antara lain:
- Otomatisasi Proses Produksi, sehingga dapat memangkas waktu sekaligus memangkas berbagai biaya apabila dikerjakan manual, otomatisasi juga akan meminimalisasi human error.
- Membantu Pengambilan Keputusan, dengan teknologi maka proses pengumpulan data bisa dilakukan lebih cepat dan banyak, sehingga proses pengambilan keputusan yang terkait dengan peningkatan kualitas produk bisa dianalisa berdasarkan data tersebut.
- Sistem yang Terintegrasi, yang akan memudahkan respon dan tindakan atas kejadian yang tak diinginkan dalam proses produksi, pihak manajemen juga dapat mengambil keputusan cepat tanpa harus mengunjungi tempat produksi.
- Mendorong Pertumbuhan, baik pertumbuhan kapasitas produksi maupun terciptanya beragam varian dan inovasi baru dari produk yang dibuat.
- Menambah Value, karena teknologi dapat membentuk ciri khas dari produk yang dihasilkan, sehingga walaupun kompetitor memiliki produk serupa, namun fitur, kualitas dan layanan yang ditawarkan tidak akan bisa menyamai.
Menerapkan Teknologi untuk Pemeriksaan Kualitas Produk

webflow.com
Bentuk penerapan teknologi dan inovasi dalam rangka peningkatan kualitas produk, adalah seperti di bawah ini:
Sensor dan Kecerdasan Buatan
Penggunaan sensor dapat membantu mengukur parameter kualitas produk, seperti suhu, kelembaban, tekanan, pH, dan sebagainya secara akurat.
Sedangkan kecerdasan buatan dapat dipakai untuk mengidentifikasi cacat dan kekurangan pada produk, hal ini bisa meningkatkan konsistensi kualitas produk.
Teknologi RFID
Teknologi Radio Frequency Identification (RFID) dapat dipakai untuk melakukan pelacakan produk di seluruh rantai pasokan dan memastikan reliabilitasnya.
Internet of Things (IoT)
Internet of Things bisa dipakai untuk memantau proses produksi dan pemeriksaan terhadap kualitas produk dari mana saja dan kapan pun secara real-time.
Pengolahan Data
Teknologi ini akan mengumpulkan data dan menganalisanya untuk mengidentifikasi masalah terkait kualitas produk, sekaligus membantu perumusan solusi terhadap masalah tersebut.
Robotika
Penggunaan robot dapat membantu dalam proses pengambilan sampel, pengukuran, dan inspeksi produk. Ini meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam pemeriksaan dan mengurangi biaya tenaga kerja.
Sumber:
– “The Impact of Technology on Productivity in the Service Sector” oleh Martin J. Osborne dan Ariel Pakes, yang diterbitkan dalam Brookings Papers on Economic Activity, Volume 2009, Issue 2, 2009.
– “Technology and Productivity in the United States: Beyond the Information Technology Revolution” oleh Dale W. Jorgenson dan Kevin J. Stiroh, yang diterbitkan dalam Journal of Economic Perspectives, Volume 14, Issue 4, 2000.
– “An Empirical Study of Factors Affecting Product Quality: Evidence from Chinese Manufacturers” oleh Xiaohui Zhang dan Fangfang Zhang, yang diterbitkan dalam International Journal of Production Economics, Volume 164, 2015.
– “Investigating the Effect of Internal Factors on Product Quality in Manufacturing Companies: A Case Study in Iran” oleh Ali Akbar Rokni, Ali Reza Nouri, dan Alireza Jabbari, yang diterbitkan dalam International Journal of Industrial Engineering & Production Research, Volume 24, Issue 2, 2013.
– “A Review of Vision-Based Systems for Quality Inspection of Food Products” oleh Sotirios A. Tsaftaris dan Dimitrios Mourtzis, yang diterbitkan dalam Food and Bioprocess Technology, Volume 9, Issue 8, 2016.
– “In-Process Quality Control of Machined Components Using Machine Vision Technology” oleh Md Abdul Malek dan Peter J. Fleming, yang diterbitkan dalam International Journal of Advanced Manufacturing Technology, Volume 49, Issues 5-8, 2010.