Perkembangan Konsep Manajemen Kualitas dalam Perusahaan

Quality

Manajemen kualitas kini telah berkembang menjadi konsep yang mencakup seluruh aspek dalam perusahaan, bukan lagi hanya fokus pada aspek akhir dari proses produksi.

Aspek-aspek tersebut mencakup pengawasan yang menyeluruh dari hulu ke hilir, dan melibatkan seluruh elemen perusahaan untuk turut berperan aktif menjaga standar kualitas.

Penggunaan teknologi, seperti otomatisasi produksi dan mesin penganalisa data, juga digunakan untuk meningkatkan efisiensi serta mengurangi human error.

Dengan terus beradaptasi dan mengikuti perkembangan manajemen kualitas, termasuk manajemen SDM dan manajemen bisnis, perusahaan dapat meningkatkan daya saing di pasar yang kompetitif.

Pengertian Manajemen Kualitas

Perkembangan Konsep Manajemen Kualitas

soraastral.wordpress.com

Manajemen kualitas adalah pendekatan sistematis yang digunakan untuk memastikan bahwa produk atau layanan yang dihasilkan perusahaan, telah  memenuhi standar yang disepakati.

Standar-standar tersebut dibuat dan disepakati dengan tujuan untuk memuaskan pelanggan. Proses ini mencakup tiga tahapan utama, yaitu perencanaan, pengendalian, dan peningkatan kualitas.

Perencanaan

Dalam tahap perencanaan, perusahaan menetapkan standar kualitas yang harus dicapai, serta merancang proses yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.

Standar ini bisa mencakup berbagai aspek, seperti keandalan produk, kepuasan pelanggan, atau efisiensi proses produksi.

Pengendalian

Tahap pengendalian melibatkan pemantauan dan pengukuran hasil untuk memastikan bahwa produk atau layanan yang dihasilkan sesuai dengan standar dalam tahap perencanaan.

Jika ditemukan penyimpangan, tindakan perbaikan dapat segera diambil untuk memperbaiki masalah. Untuk menjaga kualitas, dibutuhkan tim yang sigap dan responsif dalam mengawal tahapan ini.

Peningkatan

Pada tahap peningkatan, dilakukan proses berkelanjutan di mana perusahaan secara proaktif mencari cara untuk meningkatkan kualitas produk, layanan, dan efisiensi.

Peningkatan ini bisa ditempuh melalui inovasi, penerapan teknologi baru, atau peningkatan kinerja tim operasional.

Perkembangan Manajemen Kualitas

Perkembangan Konsep Manajemen Kualitas

runsystem.id

Sepanjang sejarah, konsep manajemen kualitas telah mengalami perkembangan yang signifikan. Pada awalnya, konsep kualitas hanya berfokus pada cara memastikan tidak ada cacat pada produk akhir.

Namun, pendekatan tersebut dianggap tidak efektif karena tidak ada mekanisme pencegahan terjadinya cacat selama proses produksi.

Saat ini pendekatan manajemen kualitas telah berkembang menjadi lebih preventif, dengan fokus pada pencegahan masalah, bukan hanya pada perbaikan.

Pada tahun 1950-an muncul konsep manajemen yang melibatkan seluruh organisasi dalam upaya menjaga kualitas. Konsep ini belakangan dikenal dengan nama Total Quality Management (TQM).

TQM merupakan pengembangan awal dari konsep manajemen kualitas, yang selanjutnya diikuti dengan konsep-konsep lebih modern seperti Six Sigma, Lean Manufacturing, dan lain-lain.

Dengan perkembangan tersebut, manajemen kualitas kini menjadi bagian integral dari strategi bisnis, sebagai pendekatan holistik dan berbasis teknologi dalam rangka meningkatkan kepuasan pelanggan.

Era Manajemen Kualitas Hingga Saat Ini

Perkembangan Konsep Manajemen Kualitas

ipqcco.com

Perkembangan konsep manajemen kualitas, secara lebih detil dapat dijelaskan dalam beberapa era sebagai berikut:

Era Inspeksi (1900-an)

Fase awal pengembangan manajemen kualitas, dimulai pada permulaan abad ke-20, yaitu sekitar tahun 1900-an.

Pada era ini fokus utama manajemen kualitas adalah inspeksi produk akhir dalam rangka mendeteksi dan memperbaiki cacat pada produk.

Era Pengendalian Kualitas (1950-an)

Era selanjutnya adalah ketika pada tahun 1950-an, konsep pengendalian kualitas mulai melibatkan penggunaan data statistik untuk mengendalikan proses produksi.

Pada era ini pula di Jepang mulai diperkenalkan metode kontrol kualitas yang nanti akan diadopsi oleh Amerika Serikat menjadi Total Quality Management (TQM).

Era Jaminan Kualitas (1970-an)

Pada dekade 1970-an, era jaminan kualitas dimulai. Era ini menjadi tonggak di mana industri mulai memberikan garansi terhadap kualitas produk-produknya.

Hal tersebut mencakup pendekatan preventif untuk menghindari cacat produksi, dengan melakukan perencanaan serta pengawasan proses yang detil dan teliti.

Era Total Quality Management (1980-an)

Kemudian konsep Total Quality Management (TQM) mulai diperkenalkan secara luas pada tahun 1980-an. Konsep ini diyakini berakar dari metode kontrol kualitas di Jepang pada era 1950-an.

Total Quality Management menekankan keterlibatan seluruh elemen perusahaan dalam upaya meningkatkan kualitas secara berkelanjutan.

Era Six Sigma (1990-an)

Six Sigma merupakan metode manajemen kualitas yang populer pada era tahun 1990-an. Konsep ini memakai metodologi DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) untuk menjaga kualitas.

Era Lean Manufacturing (2000-an)

Sejak tahun 2000-an, Lean Manufacturing menjadi metode yang banyak digunakan. Lean berfokus pada upaya meminimalisasi pemborosan yang dapat mengurangi efisiensi proses produksi.

Era Industri 4.0 (Saat Ini)

Pada era ini, manajemen kualitas sudah terintegrasi dengan teknologi digital seperti IoT, AI, dan Big Data. Teknologi 4.0 memungkinkan pengawasan dan pengendalian kualitas secara real-time.

Tantangan dan Hambatan dalam Implementasi Manajemen Kualitas

Perkembangan Konsep Manajemen Kualitas

majoo.id

Mengimplementasikan manajemen kualitas dalam perusahaan seringkali dihadapkan pada berbagai tantangan dan hambatan. Berikut beberapa di antaranya:

  1. Resistensi terhadap Perubahan. Resistensi terbesar, biasanya dari karyawan yang sudah merasa nyaman dengan cara kerja lama dan enggan beradaptasi dengan metode baru.
  2. Kurangnya Sumber Daya. Sumber daya dimaksud seperti tersedianya waktu untuk adaptasi implementasi, pelatihan SDM, dan teknologi pendukung.
  3. Kurangnya Pemahaman dan Komitmen. Terkadang, manajemen perusahaan tidak sepenuhnya memahami pentingnya manajemen kualitas, yang membuat mereka sulit berkomitmen untuk menerapkannya secara konsisten.
  4. Kompleksitas Proses. Mengintegrasikan manajemen kualitas ke dalam seluruh proses bisnis bisa menjadi sangat kompleks, terutama bagi perusahaan besar dengan banyak cabang, divisi dan karyawan.
  5. Evaluasi dan Pengukuran yang Tidak Akurat. Proses evaluasi akan menjadi tantangan tersendiri. Jika data yang digunakan tidak akurat, atau diolah secara tidak benar, maka akan sulit untuk membuat keputusan yang tepat dalam perbaikan kualitas.

Jika Anda tertarik untuk mengetahui penggunaan manajemen kualitas dalam perusahaan, jangan ragu untuk menghubungi Sales Representative Chemindo Interbuana di (021) 5818570 atau email ke sales@chemindo.com untuk mendapatkan informasi lebih lengkap.

Sumber:

https://www.diklatkerja.com/blog/total-quality-management-tqm-konsep-dan-sejarah

https://id.wikipedia.org/wiki/Six_Sigma

Tag Post :
Manajemen bisnis,manajemen perusahaan,perusahaan adalah
Share This :

Dont Hesitate To Contact Us

Got a question or ready to take the next step? Our team is here to assist you every step of the way. Whether you’re looking to start a new project, need more information, or just want to say hello, we’d love to hear from you!